Sabtu, 23 Januari 2010

Integrasi Nasional, Apaan ya...??



Pengertian Integrasi Nasional
Menurut kamus bahasa Indonesia integrasi adalah penyatuan supaya menjadi bulat atau menjadi utuh,dan nasional adalah yang berkenaan dengan atau berasal dari bangsa sendiri, kebangsaan, dari 2 pengertian itu dapat diambil kesimpulan bahwa integrasi nasional adalah penyatuan suatu bangsa agar menjadi bangsa yang utuh.
Istilah integrasi nasional yang dikemukakan oleh ahli ilmu politik masih bervariasi dari kalangan sarjana sendiri misalnya, mereka cenderung menyukai terminologi lainnya seperti integrasi politik daripada istilah intgrasi nasional ada beberapa konsep tentang integrasi nasional yang dikemukakan para ahli.
konsep-konsep tersebut diantaranya :
1. Jones J. Cleman dan Carl G. Roberg
Teorinya banyak dipakai oleh para peminat teori modernisasi yang di gunakan untuk memahami permasalahan integrasi nasional di negara–negara berkambang pada masa itu.
Menurut Cogman & Roberg proses pemerintahan bagian suatu negara tak ada 2 dimensi :
a. Intgarasi vertical (elite-massa )
Integrasi ini mencakup masalah–masalah yang ada pada bidang vertikal. menjebatani celah perbedaan yang menyakini ada antara kaum elite dan massa dalam rangka pengembangan suatu proses politik terpadu dan masyarakat politik yang berpartisipasi, mereka menamakan dengan dimensi vertikal ini sebagai integrasi politik.
b. Integrasi horizontal ( teritorial )
Integrasi ini mencakup masalah–masalah yang ada pada bidang horizontal. bertujuan untuk mengurangi diskonitalitas dan ketegangan kultur kedaerahan dalam rangka proses penciptaan suatu masyarakat politik yang homogen.
2. Rupert Emerson dan Kh. Silvert
Para sarjana – sarjana ini memahami integrasi nasional dalam arti yang sama dengan integrasi teritorial dari Colemen dan Rosberg.
3. Myron Weiner
Weiner merupakan seorang ilmuan politik amerika serikat. Dia telah mengumpulkan sejumlah pengertian integrasi yang sering dipergunakan oleh para ilmuan uraiannya itu, ia mengidentifikasi dengan jelas masalah- masalah yang tercakup dalam setiap pengertian yang pernah dipergunakan oleh para sarjana sampai pertengahan 1960-an. Dari studi ini, Weiner menampilkan beberapa pengertian integrasi lain yang lebih bermanfaat umum, seperti integrasi nilai, integrasi tingkah laku dan integrasi budaya.
Menurut Weiner, masalah integrasi nasional tidak hanya meliputi masalah teritorial dan perbedaan elit-massa saja melainkan lebih luas lagi. Luasnya masalah yang di cakup oleh pengertian integrasi tidaklah terbatas sebab masalah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat dan sistem politik. Akan tetapi keterbatasan ini antara lain disebabkan oleh kenyataan bahwa masalah integrasi dapat tumbuh secar berantai.
Dalam realita politik sering kita temukan bahwa pemecahan terhadap suatau persoalan justru dapat menimbulkan masalah integrasi yang lain. Secara emplisit, weiner memasukkan berbagai bentuk atau jenis integrasi ke dalam suatau kategori. Secara emplisit pula disebutnya sebagai integrasi politik. Jadi, tanpa memisahkan dimensi vertikal dan horizontal, Weiner memandang integrasi politik sebagai suatu konsep yang setara dengan konsep integrasi namonal dari Colemar dan Rosberg.
4. Claude Alce
Dia dengan tegas menolak terminologi integrasi nasional dan lebih menyukai istilah integrasi politik. Menurut sarjana kelahiran Nigeria ini, istilah bangsa ( nation ) yang menjadi akar kata nasinal itu, secara normatik sudah mengandung makna kelompok manusia yang sudah sangat terpadu. Dengan demikian, istilah “ bangsa “ sudah dengan sendirinya merujuk pada integrasi karena komponen-komponennya memang sudah terintegrasi.
Konsep integrasi politik ( elite-massa ) dan integrasi territorial seperti yang dikemukakan Rosberg, Colamen, dan pakar-pakar yang lain terlalu memuratkan diri pada arah dan tujuan integrasi. Kajiannya lebih terfokus pada faktor apa yang diintegrasikan dalam proses perpaduan itu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Coolleeach Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template